EDU.ALMUWASHOLAH.COM | Dikutip dari cnnindonesia.com. Ulama sekaligus pendakwah asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz, datang ke Indonesia untuk mengisi sejumlah kegiatan keagamaan. Ia dijadwalkan melawat sepekan di RI sejak 19 Agustus hingga 23 Agustus. Salah satu agendanya berada di Masjid Istiqlal Jakarta dan Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Kedatangan Habib Umar ini cukup banyak disoroti masyarakat Indonesia sebab namanya memang santer di kalangan muslim RI. Kemasyhuran Habib Umar pada dasarnya bukan cuma di Indonesia saja, melainkan nyaris di seluruh dunia.

Dalam laporan situs the Muslims 500, peringkat Habib Umar terus menanjak sebagai tokoh muslim paling berpengaruh di dunia. Ia kini berada di urutan ke-11 tepat di bawah Putra Mahkota Arab Saudi, Mohamed bin Salman (MbS). Kenapa Habib Umar jadi salah satu ulama paling berpengaruh di dunia?

Menurut Associate Professor Studi Islam, Timur Tengah, dan Sejarah di New York University Ismail Fajrie Alatas, Habib Umar memiliki pengaruh yang luas karena kepiawaiannya berkhotbah terkait nilai-nilai Islam secara universal.

Ismail mengatakan Habib Umar selalu membawa pesan kasih sayang, rahmat, kedamaian, hingga keteduhan di setiap dakwahnya yang membuat umat Muslim terpikat. Utamanya dakwah-dakwah yang ia sampaikan kala dunia dilanda momok teror 9/11, serangan teroris pada 11 September 2001 di sejumlah wilayah Barat.

“Tentunya pesan-pesan yang demikian itu banyak diterima kalangan Muslim. Setelah 9/11 dari war on terror itu di negara-negara Barat dan mana-mana, [masyarakat dunia] kemudian melihat ‘oh ini loh Islam yang penuh damai, ini loh Islam yang penuh rahmat, ini loh Islam yang memang berbasis kepada penyucian jiwa dan bukan hanya kepada doktrin saja,'” kata Ismail kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/8).

Ismail menuturkan ilmu-ilmu yang sarat kebaikan ini pada akhirnya membuat masyarakat dunia mengenali dan mengagumi sosok Habib Umar. Karenanya, warga dari segala penjuru berbondong-bondong mengirim anak mereka belajar di lembaga pendidikan sang Ulama agar terciprat akhlak dan ilmu Islam sepertinya.

Senada, Ahmad Salehudin, pakar Antropologi agama dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta mengatakan Habib Umar dikenal dan berpengaruh di dunia lantaran gerakannya membawa Islam sebagai rahmatan lil alamin atau secara inklusif.

“Habib Umar bin hafidz menjadi tokoh internasional karena gerakan dakwah beliau untuk menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Beliau toleran dan sangat menghargai perbedaan. Pemikiran dan sikap beliau dalam ber-Islam banyak memengaruhi pemikiran dan gerakan Islam di dunia,” kata Saleh, sapaannya, kepada CNNIndonesia.com.

Saleh menjabarkan beberapa hal yang membuat Habib Umar menjadi tokoh penting dunia antara lain karena lembaga pendidikan yang dimiliki. Habib Umar punya pondok pesantren bernama Darul Musthofa yang berdiri di Tarim Hadramaut Yaman.

Di ponpes ini, ia kerap menyiarkan dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah dengan mazhab Syafi’i. Mazhab ini sendiri banyak dianut oleh Muslim di Indonesia.

“Dan murid-muridnya tersebut menjadi tokoh-tokoh [Islam], termasuk di Indonesia. Melalui murid-muridnya tersebut beliau menyebarkan pandangannya tentang islam yang rahmah,” ucap Saleh.

Selain itu, Habib Umar juga kerap menyebarkan pandangan yang penuh toleransi. Menurut Saleh, salah satunya yakni pandangan bahwa semua kitab suci berisi ajakan untuk membangun perdamaian.

“Menurut beliau, mereka yang menyakiti dan menghina keyakinan orang lain, sejatinya telah menghina keyakinannya sendiri. Ini luar biasa dalam masyarakat yang sering kali menjadikan agama sebagai alat kebencian,” ujarnya.

“Jika tidak salah, beliau juga menjadi inisiator ‘a common world between you and us (dunia bersama antara kalian dan kami)’, yang berupaya membangun jembatan antara Islam dan Kristen di Amerika,” lanjut Saleh.

Lebih dari itu, Habib Umar juga terlibat aktif dalam membantu korban konflik Yaman melalui organisasi Ar-Rafah. Ulama 60 tahun tersebut juga gencar “mendorong lembaga internasional untuk membantu memerangi kemiskinan, permasalahan kesehatan di Tarim, Yaman, tempat beliau tinggal.”

Tidak sampai situ, Habib Umar juga dikenal karena nasabnya yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW. Menurut Saleh, umat Islam tentu mencintai beliau sebagaimana mencintai Rasulullah.
“Sebagai keturunan Rasulullah, maka umat Islam Indonesia yang mayoritas bermazhab ahlussunah wal jama’ah pasti mencintai beliau sebagai bentuk cinta kepada ‘kakeknya’ Nabi Muhammad. Maka tidak heran ketika berkunjung ke Indonesia masyarakat selalu menyambutnya,” ujar dia.

Kemasyhuran Habib Umar Berawal Dari Indonesia

Sementara itu, Ismail juga punya pandangan mengenai ketenaran Habib Umar di Indonesia. Ismail berujar dahulu sebelum sang ulama moncer, ia pernah diundang ke Indonesia dan menyampaikan dakwah-dakwah di sejumlah acara keagamaan.

Kunjungannya pada 1993 itu pun membuat nama Habib Umar mentereng di RI. Sebab, banyak Muslim yang terpukau akan ceramahnya hingga memutuskan mengirim anak-anak mereka mengenyam pendidikan bersama sang Ulama.

“Di sini beliau memukau jemaah yang hadir di acara-acara maulid dan haul yang ada di Indonesia. Nah kemudian banyak ulama di Indonesia menitipkan putra-putra mereka untuk dididik oleh Habib Umar. Ada 40 orang anak Indonesia dititipkan, dibawa oleh Habib Umar ke Tarim yang kemudian menjadi cikal bakal pesantren beliau Darul Musthofa,” ujar Ismail.

“Makanya itu Habib Umar sejak itu selalu datang ke Indonesia setiap tahun untuk membawa kembali murid-murid yang sudah dititip dan membawa kembali ke Tarim murid-murid Indonesia yang baru, yang dititip. Jadi memang hubungan dengan Indonesia itu tidak pernah putus.”

Profile Habib Umar

Sementara itu, Ismail juga punya pandangan mengenai ketenaran Habib Umar di Indonesia. Ismail berujar dahulu sebelum sang ulama moncer, ia pernah diundang ke Indonesia dan menyampaikan dakwah-dakwah di sejumlah acara keagamaan.

Kunjungannya pada 1993 itu pun membuat nama Habib Umar mentereng di RI. Sebab, banyak Muslim yang terpukau akan ceramahnya hingga memutuskan mengirim anak-anak mereka mengenyam pendidikan bersama sang Ulama.

“Di sini beliau memukau jemaah yang hadir di acara-acara maulid dan haul yang ada di Indonesia. Nah kemudian banyak ulama di Indonesia menitipkan putra-putra mereka untuk dididik oleh Habib Umar. Ada 40 orang anak Indonesia dititipkan, dibawa oleh Habib Umar ke Tarim yang kemudian menjadi cikal bakal pesantren beliau Darul Musthofa,” ujar Ismail.

“Makanya itu Habib Umar sejak itu selalu datang ke Indonesia setiap tahun untuk membawa kembali murid-murid yang sudah dititip dan membawa kembali ke Tarim murid-murid Indonesia yang baru, yang dititip. Jadi memang hubungan dengan Indonesia itu tidak pernah putus.”

Related Articles