Kunjungan FORMAQIN Di Maktab Majelis Al Muwasholah Pusat

Kunjungan FORMAQIN di Maktab ( kantor pusat ) Majelis Al Muwasholah Baina Ulama al-Muslimin, Jalan Siaga No.1 A, RT.8/RW.5, Pejaten Barat, Kota Jakarta Selatan,12510, Selasa(16/01). Foto:/Farhan

Jakarta, Edu Muwasholah

EDU.ALMUWASHOLAH.COM | FORMAQIN melakukan kunjungan di Maktab ( kantor pusat ) Majelis Al Muwasholah Baina Ulama Al-Muslimin, Selasa (16/01). FORMAQIN merupakan kepanjangan dari Forum Ma’ahid Qur’an Indonesia berdiri di PPTQ Ibnu Abbas Klaten, pada tanggal 28 Desember 2014/6 Rabiul Awal 1436 dengan nama Rabithah Ma’aahid Qur’aniyah Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta. Organisasi ini menginduk kepada Rabithah Ma’ahid Qur’an di Jakarta yang berada di bawah Hai’ah ‘Alamiyyah li Tahfizh Al Qur’an (Organisasi Internasional Tahfizh Al Quran) yang berpusat di Mekah.

Klik : Berita terbaru Majelis Al Muwasholah

Pada pertemuan ini merupakan agenda perjalanan dakwah FORMAQIN selama 2 hari di Jakarta, Organisasi ini berdiri dengan tujuan untuk menjadi wadah komunikasi, koordinasi dan sinergi pondok-pondok Tahfiz Al Qu’ran yang tergabung menjadi anggota. Hadirnya organisasi ini diharapkan menjadi wadah silaturrohim untuk saling berbagi pengalaman antar Lembaga Pendidikan Al Qur’an, Membina serta membimbing Lembaga Pendidikan Al Qur’an Muda sehingga terbentuk sinergi kuat antar Lembaga Pendidikan Al Qur’an.

Dalam agenda menempuh perjalanan kunjungan dakwah selama dua hari di Jakarta, Kunjungan terakhir yaitu di Majelis Al Muwasholah Pusat dan tiba pada pukul 18.00 WIB. Kedatangan FORMAQIN disambut oleh Habib Shaleh bin Muhammad Al Jufri, Habib Muhammad bin Abdillah Al Junaid, Habib Ahmad Mujtaba bin Muhammad Syihab, dan asatidzah lainnya.

Habib Muhammad bin Abdullah Al Junaid menyatakan bahwa keberadaan Pondok Pesantren di Indonesia merupakan salah satu wujud kasih sayang Allah SWT kepada negeri Indonesia, terlebih di masa di mana banyak lembaga pendidikan Islam hilang di banyak negeri muslim.

Baca juga : Musyawarah Triwulan Dewan Syuro Majelis Al Muwasholah

Habib Ahmad Mujtaba bin Muhammad Syihab menekankan bahwa kunjungan ini memiliki keistimewaan tersendiri karena tujuannya adalah karena Allah SWT, terlebih dengan status ahlul quran. Habib Umar berkata: “perbedaan antara ashaabullah dan ahlullah, Ashabullah mendapat syafaat dari Al quran, sedangkan Ahlullah memberikan syafaat kepada orang lain dengan berkah Al qu’ran”. 

Sementara itu, Habib Sholeh Al Jufri menjelaskan tentang tujuan hadirnya Majelis Muwasholah sebagai Majelis untuk saling meningkatkan level keilmuan, penyucian jiwa dan dakwah, menyebarluaskan inovasi-inovasi ke seluruh pesantren dan majelis-majelis yang berkaitan dengan maslahat umat dari pelbagai bidang (ilmu, ekonomi, dll), dan menjadi wadah persatuan ulama dalam menyikapi tantangan dan problematika umat.

Di sinilah terdapat titik pertemuan antara  Majelis Muwasholah dan Formaqin sehingga ke depan diharapkan dapat saling menguatkan.

Setelah menyelesaikan kunjungan ke tujuh lembaga ini, Tim Formaqin kembali ke Surakarta, Jawa Tengah, bersiap menyelenggaraka kegiatan Ekspo Bisnis Pesantren.

Sumber berita : https://formaqin.com/ 

Related Articles

EDU.ALMUWASHOLAH.COM | Dikutip dari cnnindonesia.com. Ulama sekaligus pendakwah asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz, datang ke Indonesia untuk mengisi sejumlah kegiatan keagamaan. Ia dijadwalkan melawat…