Ijtima’ Al-Wafa Jabodetabek – 05 Juni 2024

Jakarta, Education AlMuwasholah

Bismillahirrohmanirrohim

EDU.ALMUWASHOLAH.COM || Rabu, 28 Dzul Qo’dah 1445H / 05 Juni 2024 Al-Wafa Jabodetabek mengadakan Ijtima’ (pertemuan) yang biasa diadakan sebulan sekali di Maktab (Kantor) Majelis Al-Muwasholah Pusat, Jakarta Selatan. Ijtima’ ini dihadiri oleh para alumni Darul Musthofa, Tarim yang berdomisili di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Adanya pertemuan bulanan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antar alumni, menyatukan visi dan misi mereka dalam berdakwah sesuai manhaj (metode) dakwah Habib Umar bin Hafidz, dan mengevaluasi tantangan dakwah di era modern ini.

Habib Ahmad Al-Kaaf sebagai ketua dari Al-Wafa Jabodetabek membuka ijtima’ ini dengan membaca maulid Syarobut Thohur karangan Habib Umar bin Hafidz yang disambung dengan membaca kitab Taujihun Nabih yang juga merupakan karangan dari Habib Umar bin Hafidz.

Habib Ahmad bin Muhammad Al-Kaaf (Ketua Al-Wafa Jabodetabek)

Ada beberapa point yang bisa dipetik dalam pembacaan kitab Taujihun Nabih ini, di antaranya:

  1. Urgensi sebuah prinsip dalam hidup
  2. Insan yang tidak memiliki prinsip diatas anak, keluarga, dan tanah air, maka perlu dipertanyakan keimanannya
  3. Agama ini merupakan prioritas prinsip seorang mukmin yang demi agama ia berucap, bertindak, berbaur, berjalan, menetap, dan berjuang
  4. Sungguh merugi seseorang yang “jarum kompas” dalam dirinya adalah obsesi dan hawa nafsunya
  5. Orang yang akan mencicipi kebahagiaan dunia dan akhirat adalah ia yang berhasil mengentikan kebuasan “ambisi” dan hawa nafsunya dihadapan cahaya peneladanan kepada sang Nabi Saw.

Setelah pembacaan kitab, dalam sesi terakhir pertemuan ini dilanjutkan dengan diskusi dan pemberian arahan dari beberapa alumni senior yang juga turut ikut hadir membuat pertemuan ini semakin khidmat untuk diikuti seperti Habib Ahmad bin Jindan, Habib Hamid bin Ja’far Al-Qodri, Habib Muhammad Bagir bin Yahya.

Habib Ahmad bin Jindan menyampaikan sebuah pesan yang intinya adalah ajakan untuk para peserta agar menghidupkan kembali peninggalan-peninggalan bersejarah yang penuh berkah dari Ulama-Ulama Nusantara agar apa yang telah dilakukan ulama pendahulu kita bisa menjadi tauladan dan inspirasi bagi umat.

Setelah dirasa diskusi dan arahan dari para senior cukup untuk dijadikan pegangan dalam berdakwah, pertemuan inipun ditutup dengan doa dan tartibul fatihah oleh Habib Hamid bin Ja’far Al-Qodri. Semoga kita semua diberikan keistiqomahan dalam menjalankan kebaikan.Aamiin.

Related Articles