AL WAFA BI AHDILLAH MENGADAKAN IJTIMA’ YANG BERTEMPAT DI MAKTAB MAJELIS AL MUWASHOLAH BAINA ULAMA AL-MUSLIMIN

Jakarta, Edu Muwasholah
EDU.ALMUWASHOLAH.COM | Al Wafa bi ahdillah mengadakan Ijtima’ yang bertempat di Maktab ( kantor pusat ) Majelis Al Muwasholah Baina Ulama Al-Muslimin, Rabu (10/01). Majelis Al-Wafâ Bi’ahdil-lâh didirikan oleh Ad-Da’illallah Al-Habib Umar Bin Hafidz yang awalnya sebagai wadah alumni Pondok Pesantren Darul Musthafa, Tarim – Hadramaut Yaman. Kini dijadikan wadah umum bagi para pegiat dakwah (Muhtammina Bidda’wah) yang berpedoman kepada al-Qur’an, al-Hadis, dan mengikuti Salafusshalih serta tidak berafiliasi dengan politik praktis.

Pada pertemuan bulanan setiap hari rabu tersebut hadir para pendakwah yang berasal dari wilayah Jabodetabek diantaranya adalah Al Habib Ahmad Al Kaff , Al Habib Hamid Al Qadri, Al Habib Syafiq Bin Ali Ridlo serta para habaib dan Asatidz lainnya.
Kegiatan Ijtima’ yang bertempat di Kantor Majelis Muwasholah Pusat diawali dengan pembacaan Maulid Syarobut Thohur karangan Al Habib Umar bin Hafidz yang berisi pujian-pujian yang terangkai dalam bait-bait dan gubahan yang indah, sebagai salah satu ungkapan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Selepas pembacaan Maulid dilanjutkan dengan pembahasan Kitab Taujihun Nabi karangan Al Habib Umar bin Hafidz oleh Habib Ahmad Al Kaff yang berisikan arahan untuk para orang-orang yang memiliki ketelitian dalam agama terlebih khusus para pendakwah.

Dalam kajian kitab tersebut, Al Habib Ahmad Mujtaba Bin Shahab memberikan penjelasan mengenai pentingnya melakukan pembahasan ataupun obrolan dalam perkara kebaikan, karena sejatinya hal tersebut akan mendatangkan hal yang baik pula. Al Habib Mujtaba juga menambahkan nasehat, betapa pentingnya melakukan segala amal ketaatan serta berusaha meniru perilaku Rasulullah SAW, seperti sifatnya, cara jalannya, senyumnya, dan segala kebaikan yang ada pada diri Rasulullah SAW. Al Habib Ahmad Al Kaff juga memberikan nasehat agar menghilangkan perilaku sombong atau ujub dalam diri sendiri yaitu dengan menyakini bahwa segala sesuatu itu atas pemberian dari Allah SWT, serta mempunyai sifat Khouf atau rasa takut namun tetap di imbangi dengan harapan kepada Allah SWT.

Pertemuan yang diadakan oleh para pendakwah ini sekaligus membahas permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi untuk dibahas dan dipecahkan secara bersama, termasuk permasalahan dakwah yang terjadi sekarang sehingga dapat di diskusikan dan mencari solusinya.

Related Articles

EDU.ALMUWASHOLAH.COM | Dikutip dari cnnindonesia.com. Ulama sekaligus pendakwah asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz, datang ke Indonesia untuk mengisi sejumlah kegiatan keagamaan. Ia dijadwalkan melawat…