Bersama Habib Umar bin Hafidz, Lautan Manusia di Gresik Berdoa untuk Keberkahan Jawa Timur dan Indonesia

EDU.ALMUWASHOLAH.COM | Mengutip dari jawapos.com. Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Selasa (22/8) malam benar-benar memutih. Puluhan ribu jemaah itu datang dari berbagai daerah. Mereka larut dan khidmat dalam Tablig Akbar Mensyukuri Kemerderkaan, bersama Habib Umar bin Hafidz. Seorang ulama besar dan pendakwah dunia asal Yaman.

Pantauan Jawa Pos, kehadiran jemaah kali ini terbilang paling besar sepanjang kegiatan serupa di Gresik. Tidak hanya memenuhi lapangan dan tribun-tribun di dalam stadion. Jemaah juga meluber hingga ke jalan raya. Bahkan, mereka betah menunggu sejak siang hingga tengah malam. Iringan salawat terus mengalun merdu. Bahkan, juga syair-syair perjuangan dan cinta tanah air dengan diiringi irama hadrah.

Antusiasme para jemaah itupun membuat kagum seorang ulama asal Afrika Selatan, yang turut hadir. ‘’Sepanjang usia saya 68 tahun, tidak pernah menyaksikan perkumpulan sebanyak ini. Fenomena ini menunjukkan kecintaan kalian kepada Allah, kepada Rasulullah, dan ahlul bait, keluarga Nabi Muhammad SAW,’’ ujarnya saat memberikan sambutan.

Selain Habib Umar bin Hafidz, hadir juga para habaib dari berbagai wilayah di Indonesia. Termasuk Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan beberapa kepala daerah juga hadir. Di antaranya, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, dan sejumlah bupati, Wabup, serta wali kota lain.

Dalam sambutannya, Khofifah mengaku bersyukur Habib Umar bin Hafidz  bisa hadir di Jawa Timur. “Habib Umar bin Hafidz, mohon kami didoakan, Jawa Timur masyarakatnya guyub rukun, dan penuh ridha barakah Allah SWT. Mudah-mudahan Jawa Timur damai, masyarakatnya bahagia, sejahtera,’’ ujar gubernur yang juga ketua umum PP Muslimat NU itu.

Begitu juga dengan bangsa Indonesia. Khofifah juga mohon didoakan agar semuanya hidup dalam kedamaian, ketenteraman, kebahagiaan, dan keberkahan Allah SWT. ‘’Mudah-mudahan hadirnya Habib Umar bin Hafidz dan rombongan, semua akan meneteskan ilmu yang barakah bagi kita semua,’’ tambahnya.

Habib Umar adalah putra dari Habib Muhammad bin Salim. Seorang dai terpandang di Tarim, Yaman. Dia dikenal luas sebagai mufti mazhab Imam Syafii. Piawai berdakwah sejak usia belasan tahun. Maklum, habib berusia 60 tahun itu telah mendalami ilmu-ilmu agama sejak masih anak-anak. Habib Uamr juga memiliki kecintaan dan kemampuan terhadap dunia sastra.

Habib Umar bin Hafidz (kiri) dan Habib Jindan bin Novel di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Selasa (22/8) malam.

Maulid Adh-Dhiyaal-Lami (Cahaya Terang Benderang) merupakan salah satu karyanya yang paling terkenal. di Indonesia, kitab ini lebih dikenal sebagai Maulid Al-Habib Umar. Syair-syair yang berisi pujian pada Nabi Muhammad SAW. Untaian kata, hikmah, dan kalimatnya begitu indah. Terkandung spirit didaktis (mendidik). Banyak menyuguhkan sejarah kelahiran dan metode dakwah Rasulullah yang penuh cinta dan kelembutan.

Dalam tausiyahnya di Gresik, Habib Umar bin Hafidz banyak menyinggung pentingnya perilaku hanya semata-mata mendapatkan ridha Allah. Dia juga sempat melontarkan pujian pada Indonesia. Dikatakan, Allah telah memberikan begitu banyak anugerah. Di antaranya, kehadiran banyak wali dan ulama. Penerus dakwah Rasulullah. Dari sejak zaman dulu hingga sekarang. Bahkan, di Jawa Timur termasuk paling banyak wali.

Dia juga mengajak jemaah untuk tidak saling membenci, saling hasut, saling iri, dan saling caci-maki. ‘’Jadilah kita sebagai satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain. Semoga Allah memberikan keberkahan semua yang hadir,’’ ujarnya dalam bahasa Arab yang diterjemahkan Habib Jindan bin Novel.

Ajakan Habib Umar bin Hafidz tersebut tampaknya kontekstual dengan kondisi bangsa sekarang. Yakni, ketika Indoensia menghadapi Pemilu 2024. Biasanya, tren ujaran kebencian demi dukung-mendukung cenderung meningkat. Terutama melalui media-media sosial.

Dalam kesempatan tersebut, pendiri Pesantren Dar al-Mustofa itu juga berkali-kali memanjatkan doa-doa. Lantunan dan intonasi suaranya bergetar, penuh sentuhan dan nilai sastra, membuat lautan manusia yang berkumpul itupun turut larut. Terasa khidmat. Mengalun menembus sanubari. Karena itu, tidak sedikit undangan maupun jemaah hingga meneteskan air mata. Sembari terus menengadahkan tangan.  

Sementara itu, Bupati Fandi Akhmad Yani menyampaikan, kehadiran Habib Umar bin Hafidz beserta para habaib lain di Kabupaten Gresik merupakan anugerah dan penghormatan yang luar biasa. ‘’Kedatangan beliau-beliau insya Allah memberikan keberkahan bagi kita semua, khususnya warga abupaten Gresik, dan seluruh kaum muslimin di Indonesia,’’ ungkapnya.

Bupati juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para jemaah dan semua stakeholder yang mendukung Tablig Akbar tersebut. Dia meminta maaf jika terdapat kekhilafan dan kekurangan dalam penyambutan.

Selain datang ke Gresik, sebelumnya Habib Umar bin Hafidz, juga menghadiri Multaqo Ulama di Pesantren Tebuireng, Jombang. Di tempat ini, dia pun berziarah ke makam Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asyari, pendiri Pondok Pesantren Tebuireng dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Setelah dari Gresik, Rabu (23/8) pagi selepas salat Subuh, Habib Umar bin Hafidz memberikan siraman rohani di Masjid Al Akbar Surabaya (MAS). Selama rihlah di Indonesia, ribuan jemaah hadir. abib Umar bin Hafidz akan mengakhiri safari dakwahnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada hari ini (23/8).

Related Articles

EDU.ALMUWASHOLAH.COM | Dikutip dari cnnindonesia.com. Ulama sekaligus pendakwah asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz, datang ke Indonesia untuk mengisi sejumlah kegiatan keagamaan. Ia dijadwalkan melawat…

Responses