Kehadiran Bulan Sya’ban, Kemuliaan Yang Penuh Berkah

Sungguh nikmat karunia yang sangatlah agung dari Allah itu adalah bulan Sya’ban, bulan yang terletak diantara Rajab dan Ramadhan yang keutamaannya tidak kalah dengan bulan-bulan mulia yang lain.

Melalui Lembaga Falakiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan bahwa awal bulan Sya’ban 1445 H jatuh pada Ahad (11/2/2024) hari ini.

KLIK : Berita terbaru Majelis Al Muwasholah

Sya’ban merupakan bulan kedelapan dalam penanggalan kalander hijriah. Bagi umat Islam, Sya’ban adalah bulan yang penting, hal itu karena pada bulan ini terjadi sejumlah peristiwa penting di dalam sejarah Islam.

Bulan Sya’ban, sebuah periode yang kadang terlupakan namun penuh dengan kemuliaan dan berkah dari Allah SWT. Terletak di antara bulan Rajab dan Ramadhan, bulan ini sering kali tidak mendapat perhatian sebanyak bulan-bulan lainnya. Namun, keutamaannya tidak kalah dengan yang lain. Dalam hadis Rasulullah , beliau menyebutkan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan yang banyak orang melupakan keutamaannya.

Banyak ulama telah mengkaji tentang keutamaan bulan Sya’ban. Namun, perlu ditekankan bahwa pembahasan dalam artikel ini tidak mengenai malam Nisfu Sya’ban, melainkan bulan Sya’ban secara keseluruhan. Bulan ini memiliki sejarah yang kaya, di antaranya adalah perpindahan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah.

Salah satu momen penting dalam bulan Sya’ban adalah ketika bulan itu terbelah, suatu mukjizat besar yang menunjukkan kebesaran Allah SWT. Selain itu, di bulan ini Allah juga menurunkan perintah untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad . Dalam hadis, Rasulullah menyatakan kekagumannya atas perintah ini yang turun di bulan Sya’ban.

Di bulan Sya’ban pula diangkat amal-amal kita dan dilaporkan kepada Allah SWT, ulama berkata pengangkatan amal itu berkala, ada pengangkatan amal per hari, ada pengangkatan amal per minggu yang dalam beberapa hadis disebutkan biasa diangkat pada hari kamis. Dan juga ada pengangkatan amal kepada Allah ta’ala per tahun dan itu adalah di bulan Sya’ban.

Rasulullah juga dikenal sering berpuasa di bulan Sya’ban. Meskipun beliau tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, namun bulan Sya’ban adalah salah satu bulan yang paling banyak beliau puasa di dalamnya. Puasa di bulan ini menunjukkan kesungguhan dan kecintaan beliau terhadap ibadah.

Dan di bulan Sya’ban terjadi Taqdiril Amal, Ulama ahli tafsir berkata, di bulan Sya’ban lah ditentukan amal-amal, memang betul amal-amal itu sudah ditentukan oleh Allah, namun diserahkan amal itu dan rencana yang terjadi dalam setahun kepada malaikat di bulan Sya’ban.

Perlu diingat bahwa tidak semua malam dalam bulan Sya’ban memiliki keutamaan yang sama. Malam Nisfu Sya’ban, atau malam ke-15, adalah salah satu malam yang istimewa. Pada malam ini, Allah membuka pintu ampunan-Nya kepada hamba-Nya. Banyak hadis yang menyebutkan tentang kemurahan Allah pada malam ini, di mana Dia mengampuni dosa-dosa hamba-Nya sebanyak bilangan bulu kambing.

Tonton selengkapnya : Menyingkap Keagungan Malam Nishfu Sya’ban) || Al Habib Mujtaba bin Shahab

Meskipun malam Nisfu Sya’ban merupakan malam yang istimewa, bukan berarti semua orang akan mendapatkan pengampunan. Ada beberapa golongan yang diharamkan mendapat ampunan Allah di malam tersebut, antara lain orang yang musyrik, kafir, durhaka kepada orang tua, dan memutuskan silaturahmi.

Dalam menyambut bulan Sya’ban, marilah kita memperbanyak ibadah dan doa kepada Allah SWT, serta memohon ampunan-Nya. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya di malam yang penuh berkah ini.

Related Articles