-
Majelis AlMuwasholah posted an update
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, juga dikenal sebagai Tuan Haji Besar, adalah seorang ulama besar yang lahir pada 17 Maret 1710 Masehi(16 Muharram 1122 H) di Lok Gabang, Astambul, Banjar, Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan.
Beliau wafat pada 13 Oktober 1812 Masehi (6 syawal 1227 H) di Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar.
Berikut adalah beberapa aspek penting dari perjalanan hidup dan kontribusi Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari:
-
Pendidikan di Mekkah:
- Pada usia sekitar 30 tahun, Sultan Banjar memenuhi keinginannya untuk belajar di Mekkah guna memperdalam ilmu agamanya.
- Semua biaya pendidikannya ditanggung oleh Sultan.
- Setelah lebih dari 30 tahun belajar, gurunya menyatakan bahwa beliau telah memiliki bekal ilmu yang cukup, dan Syekh Muhammad Arsyad kembali ke Banjarmasin.
- Namun, Sultan Tahlilullah, yang telah banyak membantunya, telah meninggal, dan digantikan oleh Sultan Tahmidullah II, cucu Sultan Tahlilullah.
-
Kitab Sabilal Muhtadin:
- Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah pengarang kitab fikih agung berjudul Sabilal Muhtadin.
- Kitab ini menjadi rujukan bagi pemeluk Agama Islam ber mazhab Imam Syafi’i di Asia Tenggara.
- Universitas Al Azhar di Mesir juga mengakui kitab ini sebagai referensi keilmuan.
-
Pengajaran dan Pengabdian:
- Setelah kembali dari Mekkah, Syekh Muhammad Arsyad membuka tempat pengajian bernama Dalam Pagar di Martapura.
- Tempat ini berkembang menjadi pusat pembelajaran agama Islam yang ramai.
- Beliau menjadi pelopor pengajaran Hukum Islam di Kalimantan Selatan.
-
Warisan dan Pengakuan:
- Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dikenal dengan julukan Datuk Kalampayan.
- Kesultanan Banjar memberikan penghargaan anumerta atas kontribusinya1.
Semoga warisan ilmu dan keteladanan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari terus menginspirasi generasi-generasi mendatang! 🌟📜🕌.
-