Pertemuan Jalsatuddu’ah Jakarta Barat

Sabtu, 1 Juni 2024

Lanjutan pembahasan Kitab

HAKADZA FALNAD’U ILAL ISLAM

Karya Syeik Ramadhan Al Buthi

Dihadiri oleh Al Habib Syafiq BSA (mentor Jalsatuddu’ah Jakarta Barat)

“Jika kita mau mengajak orang kepada Islam, maka kita harus cerminkan diri kita sebagai muslim yang sesuai dengan ajaran Islam.

Islam yang seperti apa yang harus ada pada diri seorang da’i?

Ikhlas seperti apa yang dimaksud?!

Islam yang sesungguhnya adalah berserah diri kepada Allah secara mutlaq.

Mengajak orang kepada Allah menjadi hamba Allah yang baik, bukan mengajak orang kepada golongan tertentu, perguruan tertentu atau guru tertentu

Sebab, menjalankan islam yang sempurna tidak akan tercapai tanpa adanya keimanan yang kuat kepad Allah

Iman bisa kuat jika hati kita bersih dari kotoran dan putus (tidak ada hubungan) dengan hawa nafsu,

Kebersihan hati adalah ruh nya Islam. Islam bisa hidup jika hati bersih.

Jika iman sudah kuat dihati, bersih dari kotoran, maka islam akan tumbuh dan orang yang mempunyai hati seperti itu akan menjalankan islam tanpa dengan paksaan.

Untuk membersihkan hati dengan kotoran2 maka harus dipaksa untuk beribadah kepada Allah, sehingga tidak bisa lagi dipengaruhi oleh hawa nafsu.

Dengan itulah islam yang sesungguhnya akan terwujud, karna islam itu terdiri dari 3 perkara, yaitu : Iman, Islam, dan Ihsan

Iman bagaikan hati, islam bagaikan jasad, ihsan sebagai penghubung dari iman dan islam, ini semua merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, maka ini semua (yg 3 perkara) harus ada pada diri seorang da’i dan muslim secara umum.

Maka dari itu mengajak orang kepada islam bukan untuk mengajak orang kepada satu mazhab, almamater, atau perguruan tertentu seperti yang banyak terjadi sekarang ini. Sehingga mereka menjalankan islam karna terpaksa bukan dari hati nya, mereka menjadikan Islam hanya sebagai topeng agar terlihat baik.

Maka syarat pertama untuk mengajak orang kepada islam adalah dengan menghadirkan islam dalam hatimu dan menjalankannya.”

Wallahu a’lam