Perjalanan Dakwah Al Habib Muhammad bin Abdullah Alaydrus: Masjid Raya Bintaro Jaya

Perjalanan Dakwah Al Habib Muhammad bin Abdullah Alaydrus: Mengajarkan Akhlaq Mulia di Masjid Raya Bintaro Jaya

Sabtu, 27 Juli 2024, menandai hari kedua perjalanan rihlah dakwah Al Habib Muhammad bin Abdullah Alaydrus. Tepat pukul 04:00 WIB, beliau telah bersiap keluar dari tempat peristirahatan menuju acara pertama di hari Sabtu ini, yang bertempat di Masjid Raya Bintaro Jaya, Sektor 9, Bintaro, Tangerang Selatan.

Setibanya di lokasi, Al Habib Muhammad melaksanakan sholat subuh berjamaah, yang kemudian dilanjutkan dengan kajian subuh. Dalam kajian kali ini, beliau membahas kitab Khuluquna (arti: Akhlaq Kami) yang dikarang oleh guru mulia Al Habib Umar bin Hafizh. Di hadapan jamaah yang hadir, beliau menyampaikan pentingnya meneladani akhlaq mulia yang diajarkan oleh para salafuna sholeh dan Rasulullah SAW. Dengan penuh hikmah, Al Habib Muhammad menekankan perlunya memperbaiki akhlaq di rumah-rumah kita, menjauhi virus permusuhan dan kebencian yang dapat merusak tatanan akhlaq.

Kajian tersebut berlangsung hingga pukul 06:20 WIB, di mana Al Habib Muhammad dengan mendalam menjelaskan berbagai aspek akhlaq yang mulia. Beliau menutup kajian dengan mengajak jamaah untuk melaksanakan sholat sunnah isyraq. Beliau mengutip hadist Rasulullah SAW yang berbunyi, “Barangsiapa yang melakukan sholat subuh berjamaah, dan kemudian ia tidak bangun hingga waktu isyraq, maka ia telah mendapatkan nilai pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, sempurna.”

Dengan penuh rasa cinta dan penghormatan, setelah melaksanakan sholat isyraq, jamaah berkesempatan untuk bersalaman (mushafahah) dengan Al Habib Muhammad bin Abdullah Alaydrus, menambah kehikmatan pertemuan tersebut.

Sekitar pukul 06:50 WIB, setelah selesai ramah tamah di Masjid Raya Bintaro Jaya, Al Habib Muhammad beserta rombongan berangkat menuju Makam Al Imam Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi di Kwitang untuk berziarah. Setibanya sekitar pukul 07:30 WIB, beliau berziarah dengan khusyuk bersama anak-anak dan murid-muridnya yang turut serta dalam rombongan.

Keistimewaan Al Habib Muhammad bin Abdullah Alaydrus terletak pada kemampuannya menghargai waktu. Setiap saat yang dimilikinya diisi dengan amal-amal mulia seperti mengajar, berdzikir, berziarah, dan bersilaturahmi. Ini adalah manifestasi dari ajaran mulia para leluhurnya yang bersanad hingga Rasulullah SAW.

Perjalanan dakwah ini bukan hanya memberikan ilmu dan pencerahan bagi para jamaah, tetapi juga menjadi teladan nyata bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan dengan penuh akhlaq mulia, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para salafus sholeh. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari perjalanan mulia ini dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Related Articles