ZIARAH SUNAN KUDUS

EDU.ALMUWASHOLAH.COM | Team rihlah Muwasholah berziarah kepada Sunan Kudus, Sayyid Ja’far Shodiq, Jum’at (12/5) bertepatan 21 Syawal 1444H. Beliau merupakan pendakwah dari kalangan wali songo yang berdakwah di Jawa Tengah lebih tepat didaerah Kudus dan sekitarnya. Dilansir dari Tribun Pontianak, Sunan Kudus merupakan cucu buyut Syekh Ibrahim As- Samarqandi yang silsilahnya bersambung sampai Rasulullah SAW melalui jalur Sayyidina Husen bin Fatimah binti Rasulullah SAW. Sunan Kudus diperkirakan lahir pada 1400 masehi di wilayah Jawa Tengah dan meninggal dunia pada 1550.

Pendekatan dakwah Sunan Kudus juga mengambil jalur arsitektur.

Saat beliau akan membangun sarana dan prasarana untuk digunakan oleh masyarakat setempat, Sunan Kudus menggabungkan corak dari agama Islam dan Hindu.

Salah satu bangunan yang memiliki unsur arsitektur Islam dan Hindu adalah menara Kudus.

Meski Sunan Kudus berdakwah ajaran Islam, tapi beliau masih menghormati orang-orang yang memiliki kepercayaan lain dan tidak mau memaksa mereka untuk masuk Islam.

Sikapnya inilah yang membuat orang-orang setempat merasa segan dan sangat menghormati Sunan Kudus, sehingga lambat laun mereka akhirnya bisa menerima ajaran beliau, yakni ajaran Islam.

Sikapnya inilah yang membuat orang-orang setempat merasa segan dan sangat menghormati Sunan Kudus, sehingga lambat laun mereka akhirnya bisa menerima ajaran beliau, yakni ajaran Islam.

Meski membutuhkan waktu yang cukup lama dalam membantun kepercayaan masyarakat setempat, Sunan Kudus tetap berusaha dan tidak menyerah untuk menyebarkan ajaran Islam di Kudus.

Selain menggabungkan unsur Hindu ke dalam arsitek bangunan. Sunan Kudus juga menyempurnakan alat-alat pertukangan yang berhubungan dengan teknik pandai besi, kerajinan emas, dan keris pusaka dengan unsur Islami.

Jadi, di dalam kerajinan-kerajinan tersebut akan diselipkan ukiran berupa ayat-ayat Al-Quran.

Related Articles